PETUALANGAN BARU DI CILETUH : CURUG CIMARINJUNG (9-10 AGUSTUS 2014)

Puas melihat keindahan Teluk Ciletuh dari ketinggian 230 mdpl, rute kami selanjutnya adalah menuruni Puncak Darma dari sisi sebaliknya menuju Curug Cimarinjung yang terletak di Desa Ciwaru. Tetap dengan jalanan berbatu yang semakin mengecil. Menurut info, jalan ini adalah rute tracking bagi yang mau mengunjungi Puncak Darma dengan berjalan kaki. Rutenya memang tidak sejauh rute kendaraan yang kami lewati, tapi buat kami jauh dekat masih lebih enak duduk manis tahu-tahu sampai :p. 
Curug Cimarinjung

Menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari arah Puncak Darma, ditengah perjalanan kami melintasi jembatan besi yang seharusnya dulu difungsikan untuk menghubungkan wilayah Pelabuhan Ratu dan Ujung Genteng. Karena kondisi jalan yang rusak, akhirnya akses ini terbengkalai. Jembatan tanpa railingbesi ini melintas tepat di atas aliran sungai Cimarinjung. Bisa dibilang sekarang posisi kami masih berada di atas Curug Cimarinjung yang berada disebelah kanan kami. Jika menoleh ke arah kiri, ada beberapa curug terlihat. Sayangnya belum ada akses untuk menuju Curug ini, ketika kami tanyakan ke pemandu kami, nama Cururg tersebut adalah Curug Nyelempet, mungkin karena posisinya yang sedikit tertutup tebing dan pohon-pohonan sehingga sedikit tersembunyi.
Jembatan Rapuh
Curug Nyelempet
Setelah melewati jembatan ini, jalan yang dilalui akan terus menurun sampai akhirnya kami berhenti di warung pertama yang kami temui. Persis di samping warung itu adalah jalan masuk menuju Curug Cimarinjung. Jalan yang kami lalui adalah jalan setapak ditepi aliran irigasi. Cukup 10 menit berjalan kaki menembus hutan kecil, di depan jalan kami terhalang oleh batu besar yang menutupi setengah jalan kami. Jangan khawatir karena dibalik batu ini lah Curug Cimarinjung akan menyambut kami. 

Istirahat
Menyusur Irigasi
Curug ini sangat berbeda dengan 2 curug sebelumnya, jika mau diandaikan, berada di wilayah ini baru benar-benar terasa bahwa kita ada di situs sejarah. Dengan batu-batu besar berwarna merah kecoklatan plus tumbuhan hijau yang merambat di tebing batu, rasanya ada di jaman Jurassic hanya minus T-rex. Kekhasan pemandangan di sini adalah adanya 2 batu besar yang mengapit aliran sungai Cimarinjung sebelum aliran ini jatuh lagi ke bawah. Secara posisi mungkin kami berada di tengah aliran curug Cimarinjung.

Bongkaha Batu di Aliran Cimarinjung
Batuan Cimarinjung
Batuan Cimarinjung 2
Sayang saat kami disana, aliran sungai cukup deras, jadi kami tidak leluasa untuk mengambil foto sang Cimarinjung dari berbagai sudut. Disebrang tempat kami berdiri ada 1 pohon yang bentuknya menyerupai pohon bonsai versi raksasa. Padahal jika kami bisa sampai ke sebrang sana, kami dapat melihat barisan tebing hijau dengan aliran Curug di sebelah kirinya. Tapi terlepas dari gagalnya kami menyebrang, Cimarinjung tetap indah dengan kemegahan tebing dan sejuk pepohonan hijau disekelilingnya.

Aliran Cimarinjung
Panorama Cimarinjung
Curug Cimarinjung dengan ketinggian 45 meter wajib dikunjungi, terlepas dari akses jalan kendaraan yang rusak sehingga memperlambat waktu tempuh, rasanya akan terbayar dengan keindahan Cimarinjung ini. Bahkan indahnya Curug ini bisa kita nikmati dari kejauhan juga. Selepas dari Curug ini jika kita meneruskan perjalanan ke arah pantai, tengoklah ke belakang, Cimarinjung sepertinya memanggil kami untuk kembali. :)

Cimarinjung di Kejauhan
Adventure is Out There

Rute Menuju Curug Cimarinjung

Sekretariat PAPSI :
Jl. Raya Tamanjaya No. 09 Rt. 001/Rw. 001
Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas
Kabupaten Sukabumi - Jawa Barat 43177

Phone : 081323341341
Email : papsi.rizoid@gmail.com


http://www.papsiciletuh.blogspot.com/
facebook.com/papsiciletuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Lagi Naik Daun

Labels