BERJIBAKU DI GUNUNG LEMBU

Pernah terpikir untuk menatap waduk Jatiluhur dari ketinggian? Selama ini memang tidak pernah terlintas ada dataran tinggi di sekitar waduk dengan pemandangan hampir 180 derajat. Nyatanya di sekitar waduk terdapat beberapa gunung yang bisa di daki dengan view langsung menghadap ke waduk Jatiluhur ini. Yang bisa kami petakan di sisi Purwakarta adalah Gunung Bongkok, Parang dan Lembu, ketiganya memiliki ketinggian rata-rata 700-1000 mdpl, hanya Lembu yang memiliki tingkat kesulitan paling mudah dan bisa di daki tanpa perlu keahlian khusus. 
 
Jalan-Jalan Jeprat-Jepret

Gunung Lembu dengan ketinggian 780 mdpl dapat dikunjungi dengan mengambil rute keluar tol Ciganea-Purwakarta, belok kanan ke arah jalan raya Sindangkasih tinggal mengikuti jalan dan petunjuk yang ada sampai tiba di pos pelaporan di desa Panyindangan kecamatan Sukatani. Setelah mendaftarkan nama-nama pengunjung, diharapkan untuk membayar retribusi dengan sukarela. Dan siksaan pun dimulai....
Hutan bambu di awal pendakian
45 Menit menanjak di awal pendakian
Melewati gapura, tanjakan dengan kemiringan 45 derajat menembus hutan bambu langsung menyambut kami. Tanjakan ini mampu membuat mental orang down di awal pendakian. Kurang lebih 25 menit perjalanan terus menanjak, terhitung 2 kali kami berhenti untuk mengambil napas. Setelah itu akan menemukan tanah lapang dengan gazebo di samping pohon jengkol. Katanya di tanah lapang ini sering digunakan oleh warga sekitar untuk menggembalakan sapi sehingga dari situlah muncul nama gunung Lembu. Saran saya, pendakian Gunung Lembu akan lebih mudah di lakukan saat musim panas, menghindari tanjakan yang basah terkena hujan karena beratnya pasti akan 2 kali lipat.
Naik-naik ke puncak gunung
Siap mental dan fisik
Setelah melewati tanah lapang ini, tanjakan terus menanti kami, parahnya di tanjakan ke dua ini belum ada undakan-undakan, dengan tingkat kemiringan yang lebih dahsyat sehingga harus ekstra hati-hati agar tidak tergelincir. Di menit ke 40 salah satu teman kami menyerah dengan keadaan. Ya, selain fisik (minimal rutin berolahraga) mental pantang menyerah sangat dibutuhkan.
Area terbuka di puncak 1
Panorama puncak 1
Tanjakan ke 2 ini berlangsung sekitar 25 menit lagi, setelah itu jalur datar menyambut dengan ditandai makam keramat Mbah Jongrang Kalipitung, disinilah puncak pertama dari Gunung Lembu. Dari sini perjalanan sudah lebih mudah tapi cukup menantang karena kami harus menyusur jalan setapak dengan jurang di kanan kiri. Di beberapa titik, batu-batu pijakan bahkan ada yang sudah ambrol dengan turunan curam hampir 90 derajat. Perjalanan menantang seperti ini akan terus menemani sampai bertemu di puncak kedua yang ditandai dengan makan keramat Mbah Raden Suryakencana.

Tanjakan curam menuju puncak 2
Pemandangan di puncak 2
Selepas puncak 2 ini adalah area perkemahan, mudah saja menandainya dipastikan banyak kemah dan semilir bau kotoran manusia. Wajar saja karena di area ini tidak ada aliran sungai ataupun mata air jadi jalan satu-satunya adalah mengubur harta karunnya di gundukan daun. 
Area perkemahan yang minim sumber air
Tak jauh dari area perkemahan ini adalah puncak ke 3 alias puncak tertinggi di Gunung Lembu namun lokasi terbaik untuk menatap waduk Jatiluhur harus sedikit turun sekitar 10 menit dari puncak 3 menuju batu lembu. Tebing yang menjorok keluar ini seperti punuk Sapi sehingga dinamakan Batu Lembu. Walaupun cukup menyeramkan untuk berada dibibir tebing ini tapi rasanya kurang afdol jika kita tidak memacu sedikit adrenalin untuk memandang Jatiluhur dari bibir tebing. 
Dari atas Batu Lembu
Gunung Parang di kejauhan
Total jarak dari bawah menuju batu lembu adalah 2.1 Km Dengan waktu tempuh 2 jam. Kami cukup takjub ternyata kami bisa melampaui estimasi orang-orang yang memakan waktu 3 jam. Untuk kembali turun seharusnya lebih cepat, tapi karena kami mengambil rute memutar saat tiba di pos 1 (gazebo dengan pohon jengkol) ditambah kami menemukan spot untuk berfoto, jadilah 2 jam kami habiskan untuk turun. Total turun naik kami habiskan waktu selama 4 jam dengan jarak tempuh 5.1 Km
Gunung Lembu ketinggian 780 MDPL
Waduk Jatiluhur dan Kota Purwakarta
Gunung Lembu, relatif mudah untuk yang biasa mendaki gunung. Untuk saya yang agak anti dengan tanjakan dan tangga memang agak sedikit menyulitkan di 40 menit pertama, tapi jika masih sering berolahraga, rasanya bukan halangan untuk bisa mencapai batu lembu. Mental pun harus yakin untuk bisa mencapai ke atas. Persiapan lainnya seperti bekal minum yang cukup, makanan ringan dan sunblock. Pakaian yang cukup nyaman, bisa melindungi dari terik matahari, semak belukar dan menyerap keringat. Lakukan stretching di awal, supaya terhindar dari kram, saya sempat mengalami sedikit kram di betis karena tanpa pemanansan langsung jalan menanjak selama 25 menit di awal. Terakhir, karena masih ditemukan lokasi keramat, jagalah sikap dan kata-kata selama mendaki Gunung Lembu. Bagi yang berkemah, hati-hati saat membuang hajat agar tidak menganggu pengunjung lain yang melintas dan tidak mengusik "penunggu" Gunung Lembu.
 
Waduk Jatiluhur dari ketinggian
Spot yang nantinya akan dijadikan bumi perkemahan
Siap Berjibaku dengan tanjakan di Gunung Lembu? 
 
Rute pendakian (dalam mill) menggunakan aplikasi Map MyHike
GUNUNG LEMBU
www.gununglembu.com
Kampung Panunggal RT.006 RW 003
Desa Panyindangan
Kecamatan Sukatani � Kabupaten purwakarta
Contact Person / Information :  0819 0933 2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Advertisement

Lagi Naik Daun

Labels